Tempat Wisata di Garut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah memastikan bahwa ledakan yang menghancurkan tiga rumah di Durensawit, Jakarta Timur pada Kamis (29/4) lalu adalah meteor jenis batuan. Sejauh ini, di bekas ledakan itu hanya tersisa debu namun jenisnya berbeda dengan debu biasanya. Warnanya agak keabu-abuan.
Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan, kemungkinan meteor yang jatuh di kawasan Durensawit itu adalah meteor jenis batuan. “Namun sampai hari ini masih terus kami teliti,” ujar Thomas, Sabtu (1/5).
Dalam pandangan Thomas, berdasarkan sifatnya, meteor terbagi atas dua jenis yaitu metal dan batuan. Jika sifatnya metal, meteor yang jatuh ke bumi akan tersisa serpihan yang berupa lempengan besi. Kemudian untuk meteor yang sifatnya batuan maka jika jatuh akan menyisakan pecahan batu atau bisa juga hancur dalam bentuk debu atau pasir.
Saat jatuh ke bumi, lintasannya pun tak mampu terdeteksi oleh pemancar karena bentuknya yang tidak terlalu besar. “Memang tidak terdeteksi oleh pemancar, mungkin karena bentuknya yang kecil, tambahnya.
Pantauan beritajakarta.com di lapangan, hingga Sabtu (1/5) ini, di bekas jatuhnya meteor ini masih didatangi oleh sejumlah warga yang ingin melihat kondisi rumah yang porak poranda dihantam meteor. Beberapa pekerja pun tampak sedang membersihkan puing-puing yang berserakan di rumah milik Kusnadi dan Marjuki.
Sedangkan rumah milik Sudarmojo hingga kini masih ditutup dan belum ada yang diperbolehkan masuk. Sebab penelitian masih terus berjalan selama belum ditemukannya bukti ledakan yang terjadi pada Kamis (29/4) lalu. Kini ketiga pemilik rumah yaitu keluarga Kusnadi, Sudarmojo dan Marjuki terpaksa harus tinggal di rumah keluarganya selama proses penyelidikan selesai.
Bahkan tak sedikit dari warga yang datang langsung masuk ke dalam rumah yang kini telah hancur itu dan mengambil sejumlah debu yang menurutnya berbeda dari yang biasa. ”Katanya debunya beda dari yang ada di bumi. Dari pada penasaran, makanya saya bungkus plastik sedikit. Nanti sampai rumah saya lihat-lihat lagi,” ujar Ari, warga Pondokkopi yang datang bersama anaknya.
Wisata Meteor di Durensawit
Secara tidak langsung, kini di bekas jatuhnya meteor itu telah menjadi tempat wisata meteor bagi sejumlah warga. Mereka dating bukan hanya dari wilayah Durenswait, akan tetapi dari daerah lain berbondong-bondong hanya untuk sekedar mengobati rasa penasarannya.
“Katanya di sini ada rumah yang hancur porak-poranda setelah kejatuhan meteor kemarin. Makanya saya langsung ke sini untuk lihat secara langsung. Karena dari kemarin saya hanya melihat dari tayangan televisi saja,” ujar Hardi (31) warga Cipinang yang datang dengan menggunakan sepeda motor bersama anak dan istrinya, Sabtu (1/5). Mereka juga ingin mendengarkan kesaksian warga yang melihat dan merasakan sebelum meteor itu menimpa tiga rumah.
Lain halnya dengan Ari Yulianto, warga Pondokkopi yang juga datang ingin melihat kondisi sekitar jatuhnya meteor dan ingin mencari sisa-sisa debu yang menurutnya berbeda dengan yang ada di bumi. Bahkan ia mengumpulkan debu tersebut ke dalam plastik kecil untuk diperiksa kembali di rumah.
Ledakan di Durensawit, Meteor Jenis Batuan
Reviewed by Imelda Pusparita
on
05:05:00
Rating:
No comments: